Ilustrasi
Seorang Kepala Sekolah menangis sesungukan dalam sebuah forum rapat resmi dan sambil terbata-bata berkata
“Maafkan saya yang telah berusaha sekuat tenaga, tetapi belum bisa memperoleh hasil yang memuaskan Bapak Ibu guru sekalian”.
Seorang Kepala Sekolah menangis sesungukan dalam sebuah forum rapat resmi dan sambil terbata-bata berkata
“Maafkan saya yang telah berusaha sekuat tenaga, tetapi belum bisa memperoleh hasil yang memuaskan Bapak Ibu guru sekalian”.
"Saya tahu kerja Bapak Ibu sangat berat, namun saya berharap Bapak Ibu guru sabar, dan ikhlas dalam bekerja. Tuhan pasti akan membalas kebaikan Bapak Ibu guru sekalian".
Suasana hening para hadirin saling bertatap mata, satu dua orang matanya ikutan berkaca-kaca. Biasanya para wanita akan saling berpelukan sambil berurai air mata. Sedangkan para pria akan sok cuek seolah tak ada apa-apa, namun bingung hendak berbuat apa. Sebuah situasi yang sulit dan tidak mengenakkan tentunya.
Di satu sisi ada bagusnya juga, sebab terasa ada beban yang lepas dengan mengeluarkan air mata. Di samping itu akan terbentuk solidaritas antarsesama. Namun ingat, semua itu tetap tidak mengubah akar permasalahannya, masalah tidak akan selesai hanya dengan air mata!
Belt Conveyor
Kepala Sekolah adalah pemimpin, dan seorang pemimpin itu ibarat baja. Ia haruslah tangguh menahan beban yang berat. Beban tersebut tidaklah mungkin ditanggung seorang diri, namun haruslah didistribusikan secara merata ke semua pihak dalam satu organisasi kerja.
Untuk itulah diperlukan suatu adminstrasi Kepala Sekolah yang efektif. Administrasi efektif yang dimaksudkan itu haruslah merupakan suatu sistem yang dapat menjalankan semua fungsi kerja secara otomatis, produktif, dan berkesinambungan, layaknya sebuah belt conveyor. Belt conveyor inilah yang disebut dengan “kesadaran internal”.
Kesadaran Internal
Administrasi yang baik adalah bila semua bagian yang terlibat dapat bekerja secara otomatis tanpa harus dipengaruhi faktor eksternal secara berlebih. Sebagai contoh, kewajiban guru untuk menjalankan tugas mengajar. Akan sangat efektif bila tugas tersebut dapat berjalan otomatis, produktif dan berkesinambungan.
Artinya tugas tersebut dapat berjalan dengan baik tanpa perlu pengawasan dan penilaian berlebih dari Kepala Sekolah, namun guru dapat melaksanakan tugasnya dengan senang, semangat, dan penuh kredibilitas tinggi sehingga menghasilkan produktifitas yang tinggi dan kontinyu.
Hal tersebut dapat terjadi bila sistem administrasi yang diciptakan dapat melahirkan budaya kerja yang menimbulkan kesadaran internal. Kesadaran internal itu erat kaitannya dengan loyalitas, dan loyalitas sangat dekat hubungannya dengan kesejahteraan.
Jadi, tak mungkin mengaharapkan loyalitas kerja yang tinggi tanpa diimbangi dengan kesejahteraan yang baik pula. Jadi, sebaik apa pun sistem administrasi yang diciptakan Kepala Sekolah, takkan mungkin dapat berjalan baik tanpa ada kesejahteraan.
Tak bisa produktifitas dan loyalitas dapat terjadi hanya dengan mengadakan pelatihan team work, out bound, ESQ, dan berbagai pelatihan motivasi lainnya. Karena kesejahteraan adalah kuncinya.
Sumber yang diambil Admin Suriya-Aceh: www.AnneAhira.com
Suasana hening para hadirin saling bertatap mata, satu dua orang matanya ikutan berkaca-kaca. Biasanya para wanita akan saling berpelukan sambil berurai air mata. Sedangkan para pria akan sok cuek seolah tak ada apa-apa, namun bingung hendak berbuat apa. Sebuah situasi yang sulit dan tidak mengenakkan tentunya.
Di satu sisi ada bagusnya juga, sebab terasa ada beban yang lepas dengan mengeluarkan air mata. Di samping itu akan terbentuk solidaritas antarsesama. Namun ingat, semua itu tetap tidak mengubah akar permasalahannya, masalah tidak akan selesai hanya dengan air mata!
Belt Conveyor
Kepala Sekolah adalah pemimpin, dan seorang pemimpin itu ibarat baja. Ia haruslah tangguh menahan beban yang berat. Beban tersebut tidaklah mungkin ditanggung seorang diri, namun haruslah didistribusikan secara merata ke semua pihak dalam satu organisasi kerja.
Untuk itulah diperlukan suatu adminstrasi Kepala Sekolah yang efektif. Administrasi efektif yang dimaksudkan itu haruslah merupakan suatu sistem yang dapat menjalankan semua fungsi kerja secara otomatis, produktif, dan berkesinambungan, layaknya sebuah belt conveyor. Belt conveyor inilah yang disebut dengan “kesadaran internal”.
Kesadaran Internal
Administrasi yang baik adalah bila semua bagian yang terlibat dapat bekerja secara otomatis tanpa harus dipengaruhi faktor eksternal secara berlebih. Sebagai contoh, kewajiban guru untuk menjalankan tugas mengajar. Akan sangat efektif bila tugas tersebut dapat berjalan otomatis, produktif dan berkesinambungan.
Artinya tugas tersebut dapat berjalan dengan baik tanpa perlu pengawasan dan penilaian berlebih dari Kepala Sekolah, namun guru dapat melaksanakan tugasnya dengan senang, semangat, dan penuh kredibilitas tinggi sehingga menghasilkan produktifitas yang tinggi dan kontinyu.
Hal tersebut dapat terjadi bila sistem administrasi yang diciptakan dapat melahirkan budaya kerja yang menimbulkan kesadaran internal. Kesadaran internal itu erat kaitannya dengan loyalitas, dan loyalitas sangat dekat hubungannya dengan kesejahteraan.
Jadi, tak mungkin mengaharapkan loyalitas kerja yang tinggi tanpa diimbangi dengan kesejahteraan yang baik pula. Jadi, sebaik apa pun sistem administrasi yang diciptakan Kepala Sekolah, takkan mungkin dapat berjalan baik tanpa ada kesejahteraan.
Tak bisa produktifitas dan loyalitas dapat terjadi hanya dengan mengadakan pelatihan team work, out bound, ESQ, dan berbagai pelatihan motivasi lainnya. Karena kesejahteraan adalah kuncinya.
Sumber yang diambil Admin Suriya-Aceh: www.AnneAhira.com
Berikut ini ada beberapa contoh administrasi sekolah
Posting Komentar